Jumat, 07 Juni 2013

Resensi Novel Anak Sang Garuda

Penulis             : Benny Rhamdani                        
Penerbit            : dari mizan
Desain sampul  : Mendiola desaign associates
Ukuran             : 19,5 cm
Tebal                : 128 hal
Kategori            : Fiksi / novel anak
Terbit                : maret 2009




Novel anak ini berceritakan tentang mimpi meraih cita cita. Cita cita menjadi pemain sepak bola. Dengan kepiawaiannya sebagai penulis cerita anak dan peraih adikarya ikapi 2007 Benny Rhamdani sang penuli, menceritakan mimpi bayu tokoh utama dalam novel ini dengan gaya bahasa yang lugas riang khas anak anak mudah dipahami dan pesan moral yang disampaikan tidak terkesan menggurui.
Novel ini merupakan buku pertama dari trilogi garuda didadaku ini juga merupakan novel prekuel dari film garuda didadaku yang sudah diluncurkan pada juni 2008. Selain itu tema yang diambil novel anak ini berbeda dari cerita anak yang banyak beredar yaitu berlatar belakang sepak bola olahraga yang sangat populer didunia.

Diceritakan bagaimana bayu sangat menyukai sepak bola sebagaimana bapaknya bang ali yang pernah menjadi pemain sepak bola nasional. Tiada hari tanpa bermain  sepak bola, begitulah kesaharian bayu yang mendapat julukan garuda bahkan akibat kegemarannya bermain sepak bola bayu mendapat hadiah sepatu sepakbola keren idaman hatinya karena berhasil menggagalkan pencurian di rumah dokter darman tetangga rumahnya.
Tapi sayang sepakbola ternyata olahraga yang dibenci pak usman kakek bayu. Kakek usman, yang dimasa pensiunnya memutuskan untuk tinggal besama keluarga anaknya di jakarta lebih senang bayu menjadi pegawai. Karena menjadi  pegawai bisa kaya ketimbang menjadi pemain bola yang nasibnya bisa berakhir morat marit kalau sudah tidak terpakai lagi seperti nasib bapak bayu bang ali ang terpaksa menjadi sopir taksi setelah menderita cidera paha yang berkepanjangan.Rasanya kurang lengkap suatu cerita tanpa konflik. Konflik serupa yang dialami bapaknya pun menimpa bayu. Ia terpaksa main kucing kucingan dengan kakek, jika ingin bermain sepakbola. Puncak konflik terjadi ketika bayu kehilangan sepatu bola kesayangannya.
Tidak hanya bercerita tentang sepakbola, novel ini juga menyelipkan kisah persahabtan bayu dengan beberapa temannya persahabatan yang indah meski banyak perbedaan yang tak jarang menimbulkan pertengkaran. Tak kalah menarik adalah cerita tentang kehilangan orang yang disayangi.lewat tokoh ibu bayu, diceritakan bagaimana tegarnya menghadapi rasa kehilangan itu. Meski berat, tetapi harus sabar dan ikhlas. Tak usah terlalu menampakan kesedihan, karena itu menunjukan betapa lemahnya hati kita.
Bagi pencinta buku anak, novel mimpi sang garuda ini layak dimiliki dan bagi calon penulis bacaan anak, novel ini bisa menjadi buku pelajaran untuk menulis cerita anak yang menarik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar