A. Judul buku : Bait-bait Cinta
B.
Pengarang : Aguk Irawan MN, Lc (Geidurrahman Elmishry)
C. Diterbitkan di : Jakarta Selatan
D. Penerbit : Grafindo Khazanah
Ilmu
E. Tahun terbit : 2008
F. Halaman : 350 halaman.
G.
Kelebihan buku :
1.
Mengajarkan kita untuk berani mengambil
keputusan bahwa pengabdian kepada Tuhan dan jihad lebih utama dibanding cinta.
2.
Karya ini akan menggungah nurani dan membuka
pikiran kita akan makna cinta, agama dan pentingnya melestarikan nilai-nilai keluhuran
dan keadilan.
3.
Kisah cinta, agama dan sejarah semuanya bergolak
dalam satu bingkai cerita yang bergerak pelan tapi terkadang menikung dan
menegangkan.
4.
Teknis mengarangnya bisa dinikmati
5.
Menyajikan persoalan yang sangat ruwet,
dilematis dan multi-kepentingan seperti konflik Palestina dan Israel .
6.
Buku ini mendukung terciptanya perdamaian abadi
dan perjuangan.
7.
Buku ini kaya akan pegetahuan tentang lika-liku
sejarah suatu bangsa dan geliat budaya yang khas.
H. Kekurangan
buku :
1.
Ada
sedikit gangguan saat membawa, terkait dengan catatan kaki. Pembaca terpaksa
membolak-balikkan buku untuk mengetahui arti dan maksud kata dan tempat yang
tidak pembaca ketahui.
I. Sinopsis
dari novel Bait-bait Cinta :
Novel ini menceritakan
kehidupan seorang Jaka Suganda, seorang mahasiswa Indonesia di Universitas
Al-Azhar. Jaya Suganda adalah sosok yang cerdas, dinamis, dan seorang aktivis
disekolahnya. Dia bertekad untuk meneruslan kuliahnya di Universitas Al-Azhar,
Kairo Mesir meskipun keadaannya tidak memungkinkan. Dia mendapat beasiswa dari
Departemen Agama sehingga dia dapat mekanjutkan kuliahnya di Universitas yang
dia inginkan. Selain itu dia juga mendapat bantuan dari seorang warga di
kampungnya bernama Haji Ismail. Bantuan ini tidak lepas dari seorang perempuan
yang bernama Fatimah. Fatimah adalah adik kelas Jaka Suganda dan Fatimah
mengetahui bahwa Jaka Suganda bertekad untuk meneruskan sekolahnya di
Universitas Al-Azhar, maka dari itu Fatimah membicarakannya kepada ayahnya dan
ayahnya bersedia membantu Jaya Suganda. Kemudian rasa simpati itu
berangsur-angsur berubah menjadi rasa cinta.
Saat-saat sebelum
kepergiaan Jaka ke Mesir, Haji Ismail sempat berdecak kagum saat menyaksikan
kecerdasan Jaka. Selain itu pandangan-pandangan Jaka yang sangat dewasa membuat
Haji Ismail yakin untuk membiayai Jaka, kelak suatu hari nanti Jaka dapat
mengajarkan agamanya didaerahnya.
Ketika Jaka sudah
melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Kairo dia berkenalan dengan seorang
perempuan bernama Amira yang berawakan Palestina yang juga sedang melanjutkan
studynya di Kairo. Perkenalan berawal dari pertandingan basket antar mahasiswa
asing yaitu mahasiswa Indonesia
dengan mahasiswa Palestina. Berawal dari Muhammad Iyad yang menceritakan
keahlian Jaka bermain basket dan perilaku Jaka yang sopan santun dan berwawasan
luas.
Jaka simpatik kepada
Amira karna seluruh keluarga Amira mati syahid karna dibunuh oleh tentara
Zionis Israel .
Pertemanan mereka berlanjut menjadi hubungan asmara hal ini terjadi karna mereka sama-sama
mempunyai kelebihan baik secara fisik maupun hal lainnya. Sejak saat itu Jaka
tiudak memperhatikan Fatimah.
Ternyata di Indonesia
Haji Ismail dan Sukarta orang tua Jaka membuat perjodohan untuk Jaka dan
Fatimah karna diam-diam Haji Ismail mengingkan Jaka untuk menjadi menantunya
agar Jaka dapat mewujudkan cita-cita Haji Ismail membuat Pesantren di daerah
Cipakat. Awalnya ibunda Ftaimah tidak menyetujuinya karna beliau sudah
menganggap Jaka seperti anaknya sendiri. Tetapi akhirnya ibunda Fatimah
menyetujuinya. Sebelumnya orang tua Fatimah telah mencarikan alternative calon
yang hendak di sandingkan oleh pitrinya kepada Kiyai Ghofur seorang pengasuh
pesantern didaerahnya. Calon demi calon di datangkan tetapi belum menemukan
kecocokan sehingga Haji Ismail melakukan rencana kain yaitu rencana keluarga
Haji Ismail ingin naik haji. Akad nikah akan dilaksanakan di Mekkah saat mereka
melakukan ibadah haji. Jaka kebetulan mendapatkan Tenaga Musim Haji dari KBRI.
Jaka gamang karna
mendapat kabar bahwa ia akan di jodohkan dengan Fatimah. Namun Jaka juga tidak
sanggup untuk meninggalkan Amira yang sedang bersedih karna kehilangan orang
tua angkatnya yang meninggal karna terkena bom saat mereka berlibur. Di satu
sisi Fatimahlah yanh bisa membuat Jaka dapat bersekolah di Universitas yang ia
inginkan. Tetapi Jaka tidak dapat mengelak benih0benih cinta yang tekah tumbuh
antar ia dengan Amira. Di tengah kegalauannya antara memilih Fatima
atau menerima ajakan Amira untuk kembali ke Palestina. Jaka akhirnya mengakhiri
keputusannya dan dia mengambil keputusan yang sangat amat berat untuknya. Dia
membatalkan temusnya (Tenaga Musim Haji) dan membatalkan perjodohannya dengan
Fatimah. Dan akhirnya Jaka memilih untuk pergi bersama Amira ke Palestina.
J.
Kesimpulan :
Novel ini telah menyuguhkan kisah romantis,
dinamis, hangat dan penuh tanggung jawab dengan tetap berlatar Arab-Mesir.
Novel ini juga menceritakan sejarah lokal Indonesia juga memaparkan agama
samawi dan pertikaan antara Israel-Palestina. Isinya terkandung nilai-nilai
kehidupan yang di kemas dalam penyampaiannya yang sederhana dan mudah di terima
pesannya oleh pembaca sehingga dapat memotivikasikan menjadi lebih baik lagi.
By:
Siska Ayu Fitriyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar