Hubungan
Manusia dan Penderitaan di dalam Menghadapi Kehidupan dalam Ekonomi Zaman
Sekarang
Nama : Muhammad Hirzi Andrian
Kelas 1EA04
NPM : 14212972
Definisi Penderitaan
Penderitaan
adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan.
Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir
(fisik), penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang
ketiga gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan
psikologis). Sebab-sebab munculnya penderitaan ada dua, yang pertama adalah
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua
penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Saya akan
membahas satu persatu sebab-sebab penderitaan tersebut.
Penderitaan yang timbul karena
perbuatan manusia
Biasanya
dapat terjadi dalam hubungan ptimi manusia dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Perbuatan buruk antara ptimi manusia contohnya, pelecehan seksual,
kekerasan yang berakibat hilangnya nyawa seseorang. Kemudian perbuatan buruk
manusia terhadap lingkungannya pun dapat menimbulkan bagi penderitaan bagi
manusia yang lainnya. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari karena
perbuatannyalah yang menimbulkan penderitaan pada manusia yang lainnya.
Kebanyakan manusia baru menyadari kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan
penderitaan bagi manusia yang lainnya itu sudah terjadi. Contohnya, musibah
banjir dan tanah longsor .
Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan atau azab tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal, dan ptimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu. Contohnya, Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi
dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun–tahun ia menderita penyakit
kulit, sehingga istrinya bosan merawatnya, dan ia dikucilkan. Berkat
kesabarannya dan kepasrahannya kepada Tuhan, maka seiring berjalannya waktu
Nabi Ayub pun sembuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak
mengenalinnya lagi.
Hubungan Manusia dengan Penderitaan
Allah
adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha
kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang
bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan
penderitaan.
Mahluk
bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di
pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti
memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan
membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi
manusia akan mengalami penderitaan.
Dan
bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila
hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang
berujung pada penderitaan kekal di akhirat. Manusia sebagai mahluk yang berakal
dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya.
Tidak
hanya naluri namun juga nurani. Manusia diciptakan sebagai mahluk
yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah.
Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada
penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan
terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia
memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak
dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau
berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk
mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak
hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam
neraka.
Manusia
didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa
sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani.
Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari
kesalahanya Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan
diri maka akan membawa pada pederitaan untuk dirinya sendiri.
Pengaruh Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap
kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa
“sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi
bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya
anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap
positifnya misalnya kita menjadi lebih kuat, sabar, dan tawakkal dalam
menghadapi penderitaan, agar penderitaan yang dirasakan berkurang. Juga kita
bisa mengambil hikmah dari penderitaan yang kita terima. Setelah kita tau
apa itu pengertian penderitaan dan sebab-sebabnya, selanjutnya saya akan
membahas tentang perekonomian di Indonesia sekarang dan penderitaan
masyarakatnya.
Perekonomian Indonesia zaman
sekarang dan akibatnya
Sudah
kita ketahui sekarang bahwa perekonomian di negara kita ini sedang tidak stabil
dan tergolong lambat akibat dari berbagai permasalahan yang dihadapi sekarang
ini. Salah satu permasalahan tersebut ialah, tingkat pengangguran yang masih
tinggi.
Masalah
ini merupakan masalah klasik di negeri ini yang tiap periode selalu menjadi
perbincangan hangat. Meski telah terjadi penurunan angka pengangguran, tetap
saja tidak banyak membantu bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Akibatnya
adalah tetap adanya tindakan kriminal yang terjadi di Indonesia ini.
Kemudian
kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM yang hasilnya adalah menambah
penderitaan rakyat kecil dan masyarakat kecil semakin menjerit karena ketidak
mampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan harus menanggung beban
yang lebih banyak lagi agar mereka dapat bertahan hidup.
Solusi
Sebaiknya
pemerintah dan masyarakat Indonesia harus sama-sama bertanggung jawab atas
perekonomian negara ini. Pemerintah harus berfikir baik-baik dan hati-hati
dalam mengeluarkan kebijakan. Agar dalam satu kalangan masyarakat yang kurang
mampu tidak merasa dirugikan akan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Sedangkan
kalangan masyarakat yang berekonomi baik harus mempunyai rasa dan jiwa saling
tolong menolong dengan masyarakat yang kurang mampu agar penderitaan yang
dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu tersebut dapat terselesaikan dengan
cepat dan juga masyarakat tidak hanya bergantung pada pemerintah saja,
tetapi adanya program pemberdayaan masyarakat dari masyarakat itu sendiri juga
bisa menjadi solusi mengatasi penderitaan.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar